Minggu, 25 September 2011

Menganalisa Pedangang Rokok Menggunakan Sistem Informasi Akutansi

Menganalisa apakah sebuah pedangang Rokok menggunakan Sistem Informasi Akutansi.

Sebelum kita bisa mengetahui apakah pedangang rokok itu menggunakan SIA kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu dari Sistem Informasi Akutansi (SIA).
Sistem.
Sistem secara garis besar yaitu suatu komponen / unsur-unsur yang saling berinteraksi satu sama yang lain untuk mencapai suatu tujuan yang sama.
Siklus sistem mencakup tiga tahap utama : Perencanaan dan analisis, perancangan, dan implementasi.
Analisis sistem.
Analisis sistem bertanggung jawab untuk pengembangan rancangan umum aplikasi-aplikasi sistem. Analisis sistem bekerja sama dengan pemakai untuk mendefinisikan kebutuhan informasi spesifik mereka. Adapun ada empat tahapan untuk analisis sistem :
1. Survei sistem berjalan.
2. Mengidentifikasi kebutuhan informasi pemakai.
3. Mengidentifikasi kebutuhan sistem yang perlu untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
4. Penyajian laporan analisis sistem.

Perencanaan sistem.
Perencanaan sistem mencakup identifikasi subsistem dalam sistem informasi yang perlu diperhatikan dalam pengembangan. Tujuan perencanaan sistem adalah mengidentifikasi masalah yang perlu di atasi segera ataupun untuk kepentingan masa datang.

Definisi SIA.
Suatu komponen yang saling berinteraksi, pengumpulan, mengenalisa, suatu informasi untuk mengkelarifikasikan suatu masalah untuk mengambil keputusan bagi pihak-pihak yang memerlukan informasi tersebut.

Tujuan Sistem Informasi Akutansi
Dari penjelasan dari sistem informasi akutansi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akutansi adalah untuk penyajian informasi akutansi akutansi kepada semua pihak , yang membutuhkan informasi tersebut, Baik pihak internal maupun eksternal.

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan SIA barulah survei dilapangan apakah benar / apakah pedangan rokok sudah mempergunakan sistem SIA pada proses berdangannya??

Awal mulanya saya menanyakan kepada pedangan yang ada di sekitar rumah, secara umum saya tidak langsung mempertanyakan apakah pedangan tersebut melakukan peroses SIA. Karna jika saya menanyakan secara langsung pedangan tersebut tidak akan mengerti apakah SIA tersebut, maka dari itu saya hanya menanyakan hal-hal yang menjurus kepada sistem dari SIA.
Mulanya sebulum pedangang tersebut membuka warung terlebih dahulu ia mempunyai modal, setelah ia mempunyai sebuah modal yang menurutnya ia cukup memikirkan usaha apa yang menurut ia cukup untuk modal yang ia punya dan mendapatkan ke untungan yang lumanyan besar. Dan akhirnya pedangang ini memberanikan membuka usaha warung rokok, dan didalamnya ia tidak hanya berjualan rokok tapi bermacam-macam,model pedangan yang saya tanya ini sperti model warung kopi (WARKOP).
Saya sempat mempertnyakan kenpa ingin membuka usaha warung rokok / WARKOP ini?
Pedangan tersebut menjawab dengan santai :
Menurut saya orang-orang sudah bnyak sekali yang merokok,karna dalam kehidupannya rokok itu sudah seperti penyuplai hidup mereka,bagaikan nasi yang menjadi kebutuhan hidup setiap manusia indonesia, dan juga usah ini tidak terllu bermodal besar sampai berpulu-puluh juta, asalkan kita berani berusaha pasti akan berhasil.
Itu lah ucapan dari pedangan tersebut, tak lupa saya menanyakan. Barang-barang yang di perjual belikan di warung ini mendapatkan dari mnh? Dan apakah bapak berjalan untuk membelinya/ ada penyuplai barang-barang ini bapak?
Pedangang tersebut berkata :
Awal mulanya saya membuka warung ini setelah saya mempunyai modal lalu saya mencari tempat yang setrategis yang dimana banyak orang-orang yang membutuhkan rokok dan lain-lain, setelah itu saya mencari sebuah agen-agen yang harganya sangat cocok. Supaya harga rokok tersebut saya jual tidak terllu mahal,dan saya mendapatkan ke untungan. Kemudian setelah semuanya saya memperhitungkan harga jual dan ke untungan yang saya dapatkan, setelah semuanya selesai baru saya membuka warung ini sudah sampai 2tahun saya membuka warung ini, ke untungan yang didapat tidak tentu,setiap minggunya saya selalu membuat catatan apa-apa saja yang habis dari barang-barang dagangan saya ini dan saya juga sllu mencatat tiap minggunya keutungan yang saya peroleh. Keuntungan yang saya dapatkan tidak tentu saya bisa meraup keuntungan kurang lebih 200 keatas, terkadang bisa kurang dari itu bisa jga lebih. Maklum hanya sebuah WARKOP yang keuntungannya tidak sellu tetap.

Dan itulah hujar dari pedangan itu, dari itu saya bisa menelaa bahwa pedangan tersebut tanpa ia ketahui sudah mempergunakan proses SIA.

Saat saya mempertnyakan tentang SIA kepada pedangang tersebut ia menjawab ‘saya tidak mengetahui tentang itu pkoknya proses saya hanya seperti itu’ saya juga tidak menjelaskan terllu bnyak kepada pedangan tersebut hanya secara gambaran umum aja.

Dan begitulah hasil survei yang saya dapatkan, adapun transaksi apa saja yang pedagang itu lakukan.
• Teransaksi pembelian sebuah barang untuk diperjual belikan.
• Teransaksi membuat sebuah warung kopi,bisa dikatakan menyewa tempat.
• Teransaksi terhadap pembeli.
• Hingga sampai teransaksi membeli barang-barang yang diperjualkan kembali.

Itu lah yang hanya bisa katakan macam-macam transaksi yang pedagang tersebut lakukan.

Dalam proses ini saya juga membentuk dalam gambar agar mempermudah.