Selasa, 29 Maret 2011

Pendeklarasian Methoad & Exception Handling

Deklarasi Methoad

Method atau fungsi dalam java adalah suatu cara untuk memecah program menjadi beberapa bagian, sehingga ketika mengerjakan program tersebut bisa dilakukan pembagian tugas kepada beberapa orang. Ketika kita sudah mendevelop program dalam sekala besar maka kita perlu menggunakan yang namanya method.

Exception Handling

Exception handling di Java bekerja
dengan cara mengubah alur eksekusi
program, sambil melempar suatu objek
tertentu sebagai informasi untuk alur yang
baru.

Contoh program dari Exception Handling :

import java.util.Scanner; /*JDK 1.5*/
class ContohException {
public static void main (String args[]) {
Scanner sc = new Scanner(System.in);
try {
System.out.print("Masukkan Angka:");
int num = sc.nextInt();
if (num>10) throw new Exception();
System.out.println(“Angka kurang dari atau sama dengan 10”);
} catch (Exception s) {
System.out.println( "Angka Lebih dari 10");
}
System.out.println( "Selesai");
}

Contoh program Faktorial pada Java

import javax.swing.*;
class faktorial{
public static void main(String [] args){
int angka=Integer.parseInt(JOptionPane.showInputDialog("Input angka : "));
int hasil =1;
for (int i=1; i<=angka; i++){
hasil = hasil * i;
if (i == angka){
System.out.print(i +"="+hasil);
}
else{
System.out.print(i +"x");
}}}}

Sihlakan memcoba... !!!!!

Contoh program Faktorial pada Java

import javax.swing.*;
class faktorial{
public static void main(String [] args){
int angka=Integer.parseInt(JOptionPane.showInputDialog("Input angka : "));
int hasil =1;
for (int i=1; i<=angka; i++){
hasil = hasil * i;
if (i == angka){
System.out.print(i +"="+hasil);
}
else{
System.out.print(i +"x");
}}}}

Sihlakan memcoba... !!!!!

Contoh program Kondisi pada java

import javax.swing.*;
class kondisi{
public static void main(String [] args){
int uts = Integer.parseInt(JOptionPane.showInputDialog("Input nilai UTS : "));
int uas = Integer.parseInt(JOptionPane.showInputDialog("Input nilai UAS : "));
int hasil = (uts + uas)/2;
if (hasil > 80){
JOptionPane.showInputDialog(null,"Total Nilai : "+hasil+"\nGrade A");}
else if (hasil > 60){
JOptionPane.showInputDialog(null,"Total Nilai : "+hasil+"\nGrade B");}
else if (hasil > 50){
JOptionPane.showInputDialog(null,"Total Nilai : "+hasil+"\nGrade C");}
else if (hasil > 40){
JOptionPane.showInputDialog(null,"Total Nilai : "+hasil+"\nGrade D");}
else{
JOptionPane.showInputDialog(null,"Total Nilai : "+hasil+"\nGrade E");}
}}

Sihlakan menyoba yeh bro... d jamin 100% runing..

Program Loop pada java

import javax.swing.*;
class loop{
public static void main(String [] args){
int angka=Integer.parseInt(JOptionPane.showInputDialog("Input Angka : "));
for (int i=1; i<=angka; i++){ for (int j=1; j<=i; j++){ System.out.print("#");} System.out.print("\n");} for (int i=angka; i>=0; i--){
for (int j=i; j>1; j--){
System.out.print("#");}
System.out.print("\n");}
}}

Output
*
**
***
**
*

Rabu, 23 Maret 2011

Demokrasi Indonesia

Bisa dikatakan bahwa Indonesia sangat berpotensi menjadi kiblat demokrasi di kawasan Asia, berkat keberhasilan mengembangkan dan melaksanakan sistem demokrasi. Menurut Ketua Asosiasi Konsultan Politik Asia Pasifik (APAPC), Pri Sulisto, keberhasilan Indonesia dalam bidang demokrasi bisa menjadi contoh bagi negara-negara di kawasan Asia yang hingga saat ini beberapa di antaranya masih diperintah dengan ‘tangan besi’. Indonesia juga bisa menjadi contoh, bahwa pembangunan sistem demokrasi dapat berjalan seiring dengan upaya pembangunan ekonomi.

Ia menilai, keberhasilan Indonesia dalam bidang demokrasi yang tidak banyak disadari itu, membuat pihak luar termasuk Asosiasi Internasional Konsultan Politik (IAPC), membuka mata bangsa Indonesia, bahwa keberhasilan tersebut merupakan sebuah prestasi yang luar biasa. Prestasi tersebut juga menjadikan Indonesia sangat berpotensi mengantar datangnya suatu era baru di Asia yang demokratis dan makmur.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono yang akrab disapa SBY menerima anugerah medali demokrasi. SBY pun memaparkan panjang lebar perjalanan demokrasi Indonesia. Menurutnya, demokrasi Indonesia merupakan jawaban terhadap skeptisme perjalanan demokrasi di negeri ini. Beliau pun mencontohkan beberapa nada skeptis yang ditujukan kepada Indonesia. Pertama, demokrasi akan membawa situasi kacau dan perpecahan. Demokrasi di Indonesia hanyalah perubahan rezim, demokrasi akan memicu ekstrimisme dan radikalisme politik di Indonesia.

Beliau pun menambahkan bahwa demokrasi di Indonesia menunjukkan Islam dan moderitas dapat berjalan bersama. Dan terlepas dari goncangan hebat akibat pergantian 4 kali presiden selama periode 1998-2002, demokrasi Indonesia telah menciptakan stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Selain itu, Indonesia juga telah berhasil menjadi sebuah negara demokrasi terbesar di dunia dan melaksanakan pemilu yang kompleks dengan sangat sukses.

Meski pada awalnya banyak yang meragukan pelaksanaan demokrasi di Indonesia, kenyataannya demokrasi di Indonesia saat ini telah berusia 10 tahun dan akan terus berkembang. Sebagian orang pernah berpendapat bahwa demokrasi tidak akan berlangsung lama di Indonesia, karena masyarakatnya belum siap. Mereka juga pernah mengatakan bahwa negara Indonesia terlalu besar dan memiliki persoalan yang kompleks. Keraguan tersebut bahkan menyerupai kekhawatiran yang dapat membuat Indonesia chaos yang dapat mengakibatkan perpecahan.

Sementara itu, mantan wakil perdana menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang turut hadir menyebutkan bahwa demokrasi telah berjalan baik di Indonesia dan hal itu telah menjadikan Indonesia sebagai negara dengan populasi 4 besar dunia yang berhasil melaksanakan demokrasi. Hal ini juga membuat Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbesar di dunia yang telah berhasil menerapkan demokrasi. Dia juga berharap agar perkembangan ekonomi juga makin meyakinkan sehingga demokrasi bisa disandingkan dengan kesuksesan pembangunan. Hal tersebut tentunya bisa terjadi bila demokrasi dapat mencegah korupsi dan penumpukan kekayaan hanya pada elit tertentu.

Demokrasi, menurut Anwar Ibrahim, adalah pemberian kebebasan kepada warga negara, sedangkan kegagalan atau keberhasilan ekonomi menyangkut sistem yang diterapkan.